catering pernikahan http://meniqah.com/catering-pernikahan |
Tata cara perayaan pernikahan di berbagai daerah di tanah
air biasanya memiliki perbedaan. Adat istiadat daerah tersebut memiliki
pengaruh yang cukup signifikan seraya membuat perbedaan itu. Namun, justru
perbedaan inilah yang membuat khasanah budaya bangsa begitu kaya. Seperti
perayaan pernikahan di kampung RA nih, Paowan – Panarukan Kabupaten Situbondo.
Untuk persiapan
bergantung pada pihak tuan bangunan relatif ingin seperti apa, Tapi ada
satu hal yang sama yakni pendirian tenda untuk ibu-ibu masak (semacam dapur
darurat)biasanya dilakukan seminggu sebelum hari H karena di pedesaan jarang
menggunakan yang namanya Catering pernikahan. Pemasangan
tenda ini dilakukan secara gotong royong oleh para warga masyarakat sekitar
lingkungan bangunan. bahkan bisa satu atau 2RT, bersama mereka tidak minta
upah,biasanya cukup oleh sarapan, pada saat mereka baru datang,bersama makan
siang saja.
kegiatan utama ialah mempersiapkan konsumsi untuk hari
perayaan di lakukan Selama seminggu sebelum menuju hari H. Dimulai oleh membuat
kue-kue kering (jejen), membuat bumbu-bumbu (palappaan).bersama biasanya kalo telah
H-1, akan di sembelih Seekor sapi untuk menjadi hibersamaganya.Jumlah sapi
tergantung banyaknyaa tamu yang diunbersamag, namun rata-rata memang seekor.
biasanya Tenda utama ini berfungsi sebagai pelindung tempat
pelaminan bersama para unbersamagan dari panas ataupun hujan.di dirikan Pada
H-1 atau sehari sebelum acara perayaan, biasanya menyewa.biasanya mulai dari pemasangan reng tareng hingga H-1
biasanya ada warga yang begabersamag menjaga tempat perayaan Selain tenda, sound system juga mulai disetel
alias dipasang agar acara semarak bersama terdengar ke lingkungan sekitar.
Sumbangan para tamu
dicatat lengkap
Hari Perayaan
Kesibukan acara pernikahan telah nampak sejak terbit fajar.
Para ibu-ibu tetangga yang diunbersamag mulai berdatangan oleh membawa tas
berisi bawaan untuk disumbangkan. Semua berkumpul di area yang disebut dapur.
merekalah yang bekerja bersama bertanggung jawab sebagai pengganti Cateringpernikahan.
Sementara itu para bapak mulai mempersiapkan acara semacam
doa bersama yang dipimpin oleh sediri ustadz atau kyai yang memang diunbersamag
oleh tuan bangunan untuk memberikan semacam tausiyah kepada kedua mempelai. bersama
para unbersamagan hadir oleh membawa amplop berisi sejumlah uang untuk menyumbang
ke tuan bangunan. ketika acara selesai para unbersamagan kembali ke bangunan
masing-masing bersama di beri “oleh-oleh” dari tuan bangunan yang biasanya
berisi kue-kue bersama nasi serta lauk (berkat) untuk di bawa pulang kebangunan.
Yang menarik ialah di sini sumbangan dari para tamu lebih
bersifat tabungan. kebiasaan sumbangan di perayaan pernikahan ini. Entah apakah
sama oleh di daerah lain, . biasanya Para tamu yang diunbersamag akan
menyumbang oleh dua alasan berapa besarn sejumlah uang atau barang yang di
sumbangkan. Yang pertama menyumbang sesuai oleh jumlah ketika tuan bangunan
pernah menyumbang ke acara sejenis si tamu.
Yang kedua ialah
menyumbang sesuai kemampuan mereka untuk yang pertama kali menyumbang.
Sejumlah uang hasil sumbangan para tamu
Untuk mempermudah ilustrasinya begini, misalnya tuan bangunan
mengunbersamag si Pulan, maka si Pulan akan melihat riwayat acara pernikahan
keluarga intinya. Misalnya si Pulan pernah mengadakan acara pernikahan keluarga
inti bersama tuan bangunan pernah hadir ke acaranya oleh menyumbang 10 ribu Rupiah
misalnya, maka si Pulan punya “kewajiban” menyumbang sejumlah yang sama. Pun
demikian misalnya seraya bentuk barang. Namun, misalnya si Pulan belum pernah
mengadakan acara pernikahan keluarga intinya, maka unbersamagan dari tuan bangunan
memiliki sifat bebas memberi seraya jumlah berapapun alias sepantasnya. Bingung
ya? Heheheh…
kunjungan pertama kedua belah pihak disebut Sumbangan
Baru.sebersamagkan misalnya Kunjungan balasan dari Pulan ke tuan bangunan
disebut Sumbangan Kembalian,
Bagaimana misalnya Sumbangan Kembalian jumlahnya lebih kecil
dari jumlah sebelumnya, ini tergantung sifat tuan bangunan.misalnya tuan bangunan
memiliki jiwa besar bersama memang punya niat acara hajatannya murni untuk
berbagi kegembiraan, maka kondisi di atas akan dibiarkan saja. Namun, Misalnya
tuan bangunan termasuk yang tidak punya malu, maka dia akan mengirimkan pesan
melalui tetangga kepada tamu yang diunbersamagnya untuk mengatakan bahwa
sumbangannya kurang sekian Rupiah. Koq gitu ya? Ya begitulah di sini.
tidak heran, acara perayaan pernikahan biasanya akan
dilangsungkan besar-besaran, meskipun tidakada Catering pernikahan, tapi
beli seekor sapi itu biasanya harganya mahal. bahkan misalnya biaya yang
dimiliki kurang, maka tuan bangunan tidak segan-segan meminjam ke sanak famili oleh
harapan setelah acara perayaan maka uang akan kembali dari hasil sumbangan para
tamu. Jadi lebih menyerupai perdagangan juga, nanam modal agar balik modal.
Untuk mengetahui riwayat kunjungan acara pernikahan, tuan bangunan
biasanya akan mencatat sumbangan para tamu. Nama, alamat, jumlah sumbangan bersama
sifat sumbangan (Kembalian atau Baru)
Itu sedikit gambaran mengenai rangkaian acara perayaan
pernikahan di kampung. bagai mana menurut kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar