Selasa, 14 Februari 2017

ada yang unik dari pesta pernikahan di desa,tidak ada catering pernikahan nya

catering pernikahan http://meniqah.com/catering-pernikahan
catering pernikahan http://meniqah.com/catering-pernikahan
Tata cara perayaan pernikahan di berbagai daerah di tanah air biasanya memiliki perbedaan. Adat istiadat daerah tersebut memiliki pengaruh yang cukup signifikan seraya membuat perbedaan itu. Namun, justru perbedaan inilah yang membuat khasanah budaya bangsa begitu kaya. Seperti perayaan pernikahan di kampung RA nih, Paowan – Panarukan Kabupaten Situbondo.
Untuk persiapan  bergantung pada pihak tuan bangunan relatif ingin seperti apa, Tapi ada satu hal yang sama yakni pendirian tenda untuk ibu-ibu masak (semacam dapur darurat)biasanya dilakukan seminggu sebelum hari H karena di pedesaan jarang menggunakan yang namanya Catering pernikahan. Pemasangan tenda ini dilakukan secara gotong royong oleh para warga masyarakat sekitar lingkungan bangunan. bahkan bisa satu atau 2RT, bersama mereka tidak minta upah,biasanya cukup oleh sarapan, pada saat mereka baru datang,bersama makan siang saja.
kegiatan utama ialah mempersiapkan konsumsi untuk hari perayaan di lakukan Selama seminggu sebelum menuju hari H. Dimulai oleh membuat kue-kue kering (jejen), membuat bumbu-bumbu (palappaan).bersama biasanya kalo telah H-1, akan di sembelih Seekor sapi untuk menjadi hibersamaganya.Jumlah sapi tergantung banyaknyaa tamu yang diunbersamag, namun rata-rata memang seekor.
biasanya Tenda utama ini berfungsi sebagai pelindung tempat pelaminan bersama para unbersamagan dari panas ataupun hujan.di dirikan Pada H-1 atau sehari sebelum acara perayaan, biasanya menyewa.biasanya  mulai dari pemasangan reng tareng hingga H-1 biasanya ada warga yang begabersamag menjaga tempat perayaan  Selain tenda, sound system juga mulai disetel alias dipasang agar acara semarak bersama terdengar ke lingkungan sekitar.
Sumbangan para tamu dicatat lengkap
Hari Perayaan
Kesibukan acara pernikahan telah nampak sejak terbit fajar. Para ibu-ibu tetangga yang diunbersamag mulai berdatangan oleh membawa tas berisi bawaan untuk disumbangkan. Semua berkumpul di area yang disebut dapur. merekalah yang bekerja bersama bertanggung jawab sebagai pengganti Cateringpernikahan.
Sementara itu para bapak mulai mempersiapkan acara semacam doa bersama yang dipimpin oleh sediri ustadz atau kyai yang memang diunbersamag oleh tuan bangunan untuk memberikan semacam tausiyah kepada kedua mempelai. bersama para unbersamagan hadir oleh membawa amplop berisi sejumlah uang untuk menyumbang ke tuan bangunan. ketika acara selesai para unbersamagan kembali ke bangunan masing-masing bersama di beri “oleh-oleh” dari tuan bangunan yang biasanya berisi kue-kue bersama nasi serta lauk (berkat) untuk di bawa pulang kebangunan.
Yang menarik ialah di sini sumbangan dari para tamu lebih bersifat tabungan. kebiasaan sumbangan di perayaan pernikahan ini. Entah apakah sama oleh di daerah lain, . biasanya Para tamu yang diunbersamag akan menyumbang oleh dua alasan berapa besarn sejumlah uang atau barang yang di sumbangkan. Yang pertama menyumbang sesuai oleh jumlah ketika tuan bangunan pernah menyumbang ke acara sejenis si tamu.
  Yang kedua ialah menyumbang sesuai kemampuan mereka untuk yang pertama kali menyumbang.
Sejumlah uang hasil sumbangan para tamu
Untuk mempermudah ilustrasinya begini, misalnya tuan bangunan mengunbersamag si Pulan, maka si Pulan akan melihat riwayat acara pernikahan keluarga intinya. Misalnya si Pulan pernah mengadakan acara pernikahan keluarga inti bersama tuan bangunan pernah hadir ke acaranya oleh menyumbang 10 ribu Rupiah misalnya, maka si Pulan punya “kewajiban” menyumbang sejumlah yang sama. Pun demikian misalnya seraya bentuk barang. Namun, misalnya si Pulan belum pernah mengadakan acara pernikahan keluarga intinya, maka unbersamagan dari tuan bangunan memiliki sifat bebas memberi seraya jumlah berapapun alias sepantasnya. Bingung ya? Heheheh…
kunjungan pertama kedua belah pihak disebut Sumbangan Baru.sebersamagkan misalnya Kunjungan balasan dari Pulan ke tuan bangunan disebut Sumbangan Kembalian,
Bagaimana misalnya Sumbangan Kembalian jumlahnya lebih kecil dari jumlah sebelumnya, ini tergantung sifat tuan bangunan.misalnya tuan bangunan memiliki jiwa besar bersama memang punya niat acara hajatannya murni untuk berbagi kegembiraan, maka kondisi di atas akan dibiarkan saja. Namun, Misalnya tuan bangunan termasuk yang tidak punya malu, maka dia akan mengirimkan pesan melalui tetangga kepada tamu yang diunbersamagnya untuk mengatakan bahwa sumbangannya kurang sekian Rupiah. Koq gitu ya? Ya begitulah di sini. 
tidak heran, acara perayaan pernikahan biasanya akan dilangsungkan besar-besaran, meskipun tidakada Catering pernikahan, tapi beli seekor sapi itu biasanya harganya mahal. bahkan misalnya biaya yang dimiliki kurang, maka tuan bangunan tidak segan-segan meminjam ke sanak famili oleh harapan setelah acara perayaan maka uang akan kembali dari hasil sumbangan para tamu. Jadi lebih menyerupai perdagangan juga, nanam modal agar balik modal.
Untuk mengetahui riwayat kunjungan acara pernikahan, tuan bangunan biasanya akan mencatat sumbangan para tamu. Nama, alamat, jumlah sumbangan bersama sifat sumbangan (Kembalian atau Baru)

Itu sedikit gambaran mengenai rangkaian acara perayaan pernikahan di kampung. bagai mana menurut kalian?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar